Viral
hepatitis A (hepatitis A)
Kode
ICD ICD-9: 070.1
ICD-10:
B15
Definisi
Hepatitis adalah istilah umum yang berarti radang
hati. “Hepa” berarti kaitan dengan hati, sementara “itis” berarti radang
(seperti di atritis, dermatitis, dan pankreatitis). Hepatitis’
berarti radang atau bengkak hati, dan dapat disebabkan oleh bahan kimia atau
obat, atau berbagai jenis infeksi virus. Salah satu penyebab umum hepatitis
berjangkit adalah virus hepatitis A.
Infeksi dengan satu jenis virus hepatitis tidak
memberikan perlindungan terhadap infeksi dengan virus hepatitis lain. Orang
yang terinfeksi hepatitis A akan kebal terhadap penyakit tersebut, tetapi tidak
menutup kemungkinan dia akan terinfeksi virus hepatitis jenis lain.
Pada anak-anak, infeksi hepatitis A kerapkali
asimtomatik dan menghasilkan imunitas. Angka fatalitas kasus penyakit ini
rendah, yaitu sekitar 0,3%. Angka fatalitas kasus yang lebih tinggi dapat
terjadi pada orang yang berusia lebih dari 50 tahun.
Penyakit Hepatitis A merupakan tipe penyakit
hepatitis yang paling ringan. Infeksi virus hepatitis A (VHA) biasanya
tidak sampai menyebabkan kerusakan jaringan hati (liver) yang parah. Mayoritas
mereka yang terinfeksi oleh virus ini dapat pulih sepenuhnya. Penyakit
Hepatitis A menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh VHA.
Agent hepatitis A
Agent
etiologi penyakit hepatitis A adalah virus yaitu virus hepatitis A, disingkat
VHA yang merupakan virus anggota Picornaviridae. Karakteristik agent penyakit
hepatitis A adalah: virus berbentuk bulat kecil dengan diameter 28 nm yang mengandung
DNA benang tunggal. Virus ini memperbanyak diri dalam epitel usus sebelum dibawa
oleh darah ke dalam hati. Pada bagian akhir masa inkubasi, virus tersebut akan
diekskresikan ke dalam tinja. Virus ini relatif resisten terhadap asam.
Masa inkubasi
2—6
minggu; biasanya sekitar 25 hari.
Gejala Hepatitis A
Gejala
dini ditandai dengan penurunan selera makan, termasuk terasa kurang sehat
demam, perasaan tidak enak badan, gangguan rasa nyaman pada perut, mual dan muntah.
Gejala ini diikuti oleh tanda-tanda kerusakan hati seperti urine yang berwarna
gelap (pekat), tinja yang pucat dan ikterus dan penyakit kuning (mata dan kulit
menjadi kuning).
Penyakit
biasanya berlanjut selama satu sampai tiga minggu (walaupun gejala tertentu
dapat berlanjut lebih lama) dan hampir selalu diikuti dengan penyembuhan
sepenuhnya. Anak-anak kecil yang terinfeksi biasanya tidak menderita gejala.
Hepatitis A tidak mengakibatkan penyakit hati jangka panjang dan kematian
akibat hepatitis A jarang terjadi. Jangka waktu antara kontak dengan virus dan
timbulnya gejala biasanya empat minggu, tetapi dapat berkisar antara dua sampai
tujuh minggu.
Gejala
sisa terjadi pada penderita khususnya pada lansia yaitu berupa adanya kelainan
hati.
Reservoir/sumber
Manusia;
air limbah dan air yang terkontaminasi.
Orang yang berisiko terkena
penyakit hepatitis A
Orang yang belum menderita hepatitis A
dan belum divaksinasi terhadap penyakit ini menghadapi risiko terjangkit
penyakit ini. Infeksi hepatitis A tetap menjadi masalah bagi orang
yang sedang melakukan perjalanan ke luar negeri terutama orang yang sedang
berkunjung ke negaranegara di mana hepatitis A umum terjadi.
Cara penularan dan contoh makanan
yang terlibat dalam KLB
Penyebarannya terjadi melalui jalur fekal-oral,
terutama antarmanusia. Contoh makanan yang terlibat meliputi: kerangkerangan,
buah dan sayuran mentah, produk perusahaan roti. Risiko penularan yang paling
tinggi terjadi dalam paruh kedua masa inkubasi sampai beberapa hari sesudah
timbulnya gejala ikterus.
Orang yang terinfeksi dapat menularkan virus ini
kepada orang lain dari dua minggu sebelum timbulnya gejala sampai seminggu
setelah timbulnya penyakit kuning (kira-kira tiga minggu secara keseluruhan).
Jumlah virus yang besar ditemui dalam tinja (tahi) orang yang terinfeksi selama
waktu penularan. Virus ini dapat hidup di lingkungan selama beberapa minggu
dengan keadaan yang benar (misalnya, dalam saliran).
Hepatitis A biasanya ditularkan sewaktu virus dari
orang yang terinfeksi tertelan oleh orang lain melalui:
·
makan makanan tercemar
·
minum air tercemar
·
menyentuh lampin, seprai dan handuk yang
dikotori tinja dari orang yang dapat menularkan penyakit
·
hubungan langsung (seksual) dengan orang
yang terinfeksi, termasuk di kalangan pria yang berhubungan kelamin dengan pria
Pencegahan Penyakit Hepatitus A
1.
Vaksinasi
Tersedia vaksin yang aman
dan efektif terhadap hepatitis A. Vaksin ini mungkin memakan waktu sampai dua
minggu untuk memberikan perlindungan.
Vaksinasi direkomendasikan untuk
kelompok-kelompok berikut yang menghadapi risiko lebih tinggi:
·
orang yang berkunjung ke
negara di mana hepatitis A umum terjadi (kebanyakan negara sedang membangun)
·
orang yang sering berkunjung
ke masyarakat pribumi di luar kota dan daerah terpencil
·
pria yang berhubungan
kelamin dengan pria
·
petugas penitipan anak siang
hari dan prasekolah
·
penyandang cacat intelektual
dan penjaganya
·
beberapa petugas kesehatan
yang bekerja dalam atau dengan masyarakat pribumi
·
petugas saliran
·
tukang leding
·
pengguna narkoba suntik
·
pasien yang menderita
penyakit hati kronis
·
penderita hemofilia yang
mungkin menerima konsentrat plasma terkumpul.
2.
Personal Higiene
Semua orang harus selalu
mencuci tangan dengan baik dengan sabun dan air mengalir selama
sekurang-kurangnya 10 detik dan dikeringkan dengan handuk bersih:
·
setelah menggunakan kakus
·
sebelum makan
·
sebelum menykan makanan atau minuman
·
setelah menyentuh benda seperti lampin
dan kondom.
3. Tindakan
untuk mencegah agar penderita tidak menginfeksi orang lain
Jika
Anda menderita hepatitis A, di samping mencuci tangan Anda dengan bersih, Anda
harus menjauhi dari kegiatan berikut ketika dapat menularkan penyakit (yaitu,
sampai sekurang-kurangnya seminggu setelah timbulnya penyakit kuning):
·
Jangan memakan makanan atau minuman
untuk orang lain
·
Jangan menggunakan alat makan atau alat
minum yang sama dengan orang lain
·
Jangan menggunakan seprai dan handuk
yang sama dengan orang lain
·
Jangan berhubungan kelamin
·
Cuci alat makan dalam air bersabun, dan
cuci seprai dan handuk dengan mesin cuci.
·
Orang berikut yang menderita hepatitis A
harus tidak menghadiri tempat kerja atau sekolah ketika dapat menularkan
penyakit: orang yang mengendalikan makanan atau minuman, orang yang
pekerjaannya melibatkan hubungan pribadi secara dekat, misalnya petugas
penitipan anak dan petugas kesehatan: staf, anak-anak dan kaum remaja harus
tidak menghadiri fasilitas penitipan anak atau sekolah ketika dapat menularkan
penyakit; semua pasien harus bertanya kepada dokternya sebelum kembali bekerja atau
bersekolah.
4. Tindakan
pengendalian khusus
Industri:
pengolahan pasokan air; pembuangan limbah yang aman.
Tempat pengelolaan makanan/rumah tangga:
higiene perorangan yang baik, khususnya praktik mencuci tangan dengan sabun dan
air sebelum menangani makanan dan tidak menangani makanan saat terinfeksi
hepatitis A; memasak kerang-kerangan sampai matang.
Diagnosis Penyakit Hepatitis A
Diagnosis hepatitis A ditegakkan dengan tes darah.
Dokter akan meminta tes ini bila kita mengalami gejala hepatitis A atau bila
kita ingin tahu apakah kita pernah terinfeksi HAV sebelumnya. Tes darah ini
mencari dua jenis antibodi terhadap virus, yang disebut sebagai IgM dan IgG (Ig
adalah singkatan untuk imunoglobulin).
Pertama, dicari antibodi IgM, yang dibuat oleh
sistem kekebalan tubuh lima sampai sepuluh hari sebelum gejala muncul, dan
biasanya hilang dalam enam bulan. Tes juga mencari antibodi IgG, yang
menggantikan antibodi IgM dan untuk seterusnya melindungi terhadap infeksi HAV.
·
Bila tes darah menunjukkan negatif untuk
antibodi IgM dan IgG, kita kemungkinan tidak pernah terinfeksi HAV, dan
sebaiknya mempertimbangkan untuk divaksinasi terhadap HAV.
·
Bila tes menunjukkan positif untuk
antibodi IgM dan negatif untuk IgG, kita kemungkinan tertular HAV dalam enam
bulan terakhir ini, dan sistem kekebalan sedang mengeluarkan virus atau infeksi
menjadi semakin parah.
·
Bila tes menunjukkan negatif untuk
antibodi IgM dan positif untuk antibodi IgG, kita mungkin terinfeksi HAV pada
suatu waktu sebelumnya, atau kita sudah divaksinasikan terhadap HAV. Kita
sekarang kebal terhadap HAV.
Pengobatan dan Perawatan Penyakit
Hepatitis A
Pengobatan umum untuk hepatitis A adalah istirahat
di tempat tidur. Juga ada penting minum banyak cairan, terutama bila kita mengalami
diare atau muntah. Obat penawar rasa sakit yang dijual bebas, misalnya
ibuprofen dapat mengurangi gejala hepatitis A, tetapi sebaiknya kita
membicarakannya lebih dahulu dengan dokter.
Bila kita merasa kita mungkin terpajan pada HAV –
misalnya bila seseorang dalam rumah tangga kita baru didiagnosis hepatitis A –
sebaiknya kita memeriksakan diri ke dokter untuk membicarakan manfaat suntikan
immune globulin (juga disebut sebagai gamma globulin). Immune globulin
mengandung banyak antibodi terhadap HAV, yang dapat membantu mencegah timbulnya
penyakit bila kita terpajan pada virus.
Immune globulin harus diberikan dalam dua hingga
enam minggu setelah kita mungkin terpajan pada HAV. Bila kita menerima immune
globulin untuk mencegah hepatitis A, sebaiknya kita juga menerima vaksinasi
hepatitis A.
Tidak ada perawatan spesifik untuk
hepatitis A. Kontak di rumah dan pasangan seksual orang yang dapat menularkan
penyakit biasanya memerlukan suntikan imunoglobulin. Infeksi tersebut dapat
mencegah atau mengurangi penyakit jika diberikan dalam waktu dua minggu setelah
kontak dengan orang yang dapat menularkan penyakit. (Presented @EpidemiologyofCommunicableDiseasesClass)
0 komentar:
Posting Komentar